PONOROGO | desaparingan.id – Ditengah – tengah wabah Covid – 19 yang melanda di seluruh wilayah Indonesia, ini sangat perlu penguatan pangan Nasional terutama swasembada pangan Indonesia. Penguatan pangan ini perlu adanya para pelaku petani yang kompeten di bidangnya. seperti yang ada di desa Paringan ini, para pelaku petaninya patut di beri dukungan penuh, sebab para pelaku ini terlihat sangat ulet dan berprestasi.
Seperti penghargaan penghargaan yang sudah diraih, salah satunya peraih juara 1 (Satu) Adhikarya Pangan Nusantara, katagori Pemberdayaan Ketehanan Pangan tingkat Kabupaten Ponorogo Tahun 2019.
Selain itu Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan ini juga sempat meraih beberapa prestasi, pelaku usaha agribisnis terbaik ke – III tingkat Jawa Timur tahun 2007, Juara IV penyaji terbaik kontes jeruk Nasional di Tlengkung Batu Jawa Timur tahun 2005, Juara harapan III pelaku agribisnis tanaman buah jeruk tahun 2008 di Dinas Pertanian Jawa Timur, Juara I Penyuluhan Swadaya Kabupaten Ponorogo tahun 2016, Juara I tingkat Kabupaten penilaian Gapoktan Berprestasi, dan Juara III tingkat Provinsi Jawa Timur Penilaian Gapoktan Berprestasi.
Gapoktan Gemah Ripah berdiri sejak 20 Juni 2016 dan di kukuhkan pada 25 Juni 2016 lalu. Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan ini mempunyai keanggotaan. Gapoktan Gemah Ripah adalah penggabungan dari 6 (Enam) kelompok tani yaitu:
- Kelompok Tani Makmur,
- Kelompok Tani Sari Bumi,
- Kelompok Tani Suber Rejeki,
- Kelompok Tani Kerangkungan Makmur,
- Kelompok Tani Sari Bumi Dua dan
- Kelompok Tani Sidodadi,
adapun jumplah anggotanya sejumplah 510 anggota.
Prestasi prestasi Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan ini, diharapkan menjadi inspirasi bagi gapoktan lainnya di wilayah Kabupaten Ponorogo khusunya di Jawa Timur pada umumnya. Dengan adanya para petani yang sukses dipastikan ketahanan pangan Indonesia bisa aman.
Ketua Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan, Tajib mengatakan bahwa, dibentuknya Gapoktan ini merupakan titik awal dalam ketahanan pangan Indonesia dan juga meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, meningkatkan kemampuan para anggota dalam mengembangkan usaha taninya serta menjadikan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
“Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kekuatan petani supaya ketahanan pangan Indonesia bisa aman, terutama di tengah – tengah wabah Covid – 19 ini. Selain itu kami punya tujuan meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petani pada usia dini, selalu berkreasi dan berinovasi agar lebih mandiri, merubah pola pikir masyarakat dari kepentingan satu usaha kepada usaha lainnya yang lebih produktif,”Terang Tajib.
(Ab/As).
