PONOROGO I desaparingan.id – Tradisi Selamatan Rakyat Rasuluhusada Desa Paringa Kecamatan Jenangan, mendapat dukungan dan apresiasi dari Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Lisdyarita. Dukungan dan apresiasi tersebut di dampaikan pada saat sambutan Wabup di acara Selamatan Rakyat Rasuluhusada Desa Paringa, Rabu (29/5/2024).
Kegiatan Selamatan Rakyat Rasuluhusada ini, dalam rangka Bersih Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo di tahun 2024. Yang mana kegiatan tersebut juga digelar rutin di setiap tahunya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Lisdyarita, Forkopimcam Jenangan, (Camat, Danrami, Kapolsek), Kepala Desa Paringan, perangkat Desa, DPD, Kamituwo, RT/RW, Gapoktan Gemah Ripah, Linmas, took masyarakat, tokoh agama, lintas serta seluruh masyarakat Desa Paringan.
Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Lisdyarita saat di konfirmasi mengatakan bahwa tradisi Selamatan Rakyat Rasuluhusada Desa Paringan ini luar biasa. Menurutnya, tradisi ini harus di lestarikan dan di dukung, sebab kegiatan ini selain melestarikan budaya desa juga untuk mempersatu masyarakat desa.
Sementara itu, Kepala Desa Paringan, Suwendi, SH menjelaskan bahwa acara ini di lakukan Masyarakat Desa setiap tahun sekali dalam rangkaian Bersih Desa, dan Acara tradisi Salamatan Rakyat Rasuluhusada ini sendiri dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.
Tradisi ini di gelar, lanjut Suwendi, karena pemerintah dan masyarakat Desa Paringan telah di berikan keselamatan dan keberkahan sehingga Warga Desa Paringan bisa hidup damai dan tentram. “Acara ini juga untuk mengharap keselamatan kepada Allah SWT, agar pemerintah Desa dan Masyarakat Paringan kedepan senantiasa dijaga dari segala musibah dan bencana, juga sebagai ungkapan rasa syukur,” harap Suwendi.
Lebih lanjut Suwendi menambahkan, Masyarakat Desa Paringan menggelar selamatan dengan membawa ambengan dan panggang yang di arak bersama dan ditaruh di Joglo Balai Kesenian juga disepanjang Jalan yang ada di taman Paringan Asyik.
Rangkaian kegiatan tradisi Selamatan Rakyat Rasuluhusada di mulai dari Khotaman Al-Quran, Ziarah Makam Eyang Pronowijoyo, (atau yang babat Desa Paringan) dan Tradisi rakyat,”Salamat Rakyat” yang di beri nama Selamatan Rakyat Rasuluhusada.
Prosesi selamatan Rasuluhusada ini, terlihat ada kurang lebih 150 ingkung dan tumpeng yang di arak dari balai Desa Paringan juga terlihat ada tumpeng raksasa dari hasil bumi seberat 100 kilo. Adapun tradisi selamatan rakyat Rasuluhusada ini, di tandai dengan penyerahan tumpeng utama dari Kepala Desa ke Sesepuh Desa yang ada di Desa setempat, dan acara di lanjutkan dengan melakukan do’a bersama. acara di akhiri dengan memporak buceng raksasa dan makan bersama – sama.
- Repoeter : Media Center.